-Sampaikan nasihat atau ajakan kepada kebaikan dengan hati yang tulus ikhlas semata-mata karena Allah.
-Berniatlah dalam hati bahwa ajakan yang ia laksanakan semata-mata melaksanakan kewajiban yang diizinkan Allah dalam rangka dakwah Islam, amar ma’ruf nahi munkar.
-Hindarkan perasaan dari dalam hati, bahwasanya apa yang disampaikan dan nasihat yang diberikan, adalah karena kepandaian dirinya sendiri, kecakapan dirinya sendiri, kecakapan pembicaraannya sendiri, atau ilmu yang ia kuasai. Perasaan seperti ini akan melahirkan rasa angkuh, kemudian bersifat riya’, yang akan merusak hati dan amal ibadah kita.
-Kekokohan tekad di dalam jiwa, bahwasanya nasihat dan tabligh yang akan disampaikan dan yang telah disampaikan, banyak atau sedikit karena ingin mencari Ridha Allah semata, melalui jihad dakwah yang terpikul dipundaknya.
-Buatlah sebuah rencana atau cara penyampaian melalui pendekatan yang efektif, sesuai dengan kemampuan masing-masing, agar apa yang disampaikan diterima oleh Masyarakat, sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
-Hendaknya apa yang disampaikan, sudah dipahami dan dihayati, dan jika belum dipahami dengan benar mengenai apa yang akan disampaikan, hendaknya dipelajari terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh.
-Semata-mata apa yang disampaikan, baik berupa nasihat atau ajakan, hendaklah sudah dijalankan terlebih dahulu atau ia sedang menjalankan apa yang disampaikannya, dengan maksud bersama-sama mencari kebaikan di Jalan Allah.
-Selalu meminta petunjuk kepada Allah Swt...
No comments:
Post a Comment